Kaum Muda Dan Politik
Himbauan supaya semakin banyak kaum muda yang terjun ke dunia politik, sebetul nya telah mengumandang semenjak lama. Kita menyadari benar, dunia politik masih dianggap sebagai misteri kehidupan. Dunia politik bukanlah bidang kerja yang bisa memberi jaminan masa renta sebagaimana layak nya mereka yang bekerja di Pegawai Negeri Sipil. Dunia politik penuh dengan ketidak-pastian. Lebih jauh nya lagi, dunia politik ternyata hanya sanggup dinikmati oleh kaum muda tertentu saja.
Kalau kita untai kembali benang merah pergerakan kaum muda dalam sejarah bangsa, paling tidak ada beberapa momentum strategis yang sangat baik untuk kita cermati bersama. Momentum penting ialah lahir nya Budi Utomo 20 Mei 1908 yang lebih dikenal dengan insiden Kebangkitan Nasional. Lalu, Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Kemudian, Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 dan Aksi Orde Baru tahun 1966. Gerakan Reformasi 1997/1998 boleh jadi merupakan catatan sejarah tersendiri bagi kaum muda yang mendambakan perbaikan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
Penggambaran peran kaum muda dalam sejarah perjalanan bangsa sebagaimana yang dijelaskan diatas, mempertegas bahwa kaum muda memang selalu tampil sebagai sosok yang berdiri di garda paling depan dalam mewujudkan idealisme yang dikandung nya. Kaum muda tak akan pernah merasa lelah untuk menyuarakan kebenaran dan keadilan. Ini masuk akal terjadi, lantaran sebagai generasi masa sekarang yang akan melanjutkan impian usaha bangsa, kehadiran dan keberadaan mereka betul-betul sangat dinantikan. Kita berkewajiban menimbulkan kaum muda sebagai generasi penerus yang bakal memilih "hitam-putih" nya sebuah bangsa.
Dalam suasana kekinian, tidak sedikit kaum muda yang mulai tertarik untuk terjun ke dunia politik. Hal ini tentu saja sungguh menggembirakan. Terlepas dari apa yang memotivasi mereka untuk tumbuh menjadi politisi, tapi fakta menunjukan menyerupai itu. Kaum muda banyak yang tampil sebagai Calon Legislatif. Hampir di setiap Partai Politik penerima Pemilu Legislatif 9 April 2014, kaum muda tercantum nama nya dalam Daftar Calon Tetap. Mereka tiba dari aneka macam profesi. Ada yang berlatar-belakang artis, dosen, pengusaha dan lain sebagai nya. Mereka akan berlaga pada pesta demokrasi guna menjadi Wakil Rakyat di tingkatan nya masing-masing.
Diselami lebih dalam, kaum muda dan politik pada dasar nya merupakan "padanan" yang saling melengkapi. Dunia politik butuh kaum muda. Sebalik nya kaum muda perlu politik. Dalam rangka membangun jati diri di panggung politik, sepantas nya kaum muda penting untuk memposisikan diri sebagai politisi berkelas, yang dalam peran sehari-hari nya memperlihatkan keteladan dan tanggungjawab nya. Namun begitu, tidak sedikit pula kaum muda yang terpeleset tatkala muncul di dunia legislatif. Karena ketedoraan dan ketidak-mampuan mengendalikan diri, ada juga politisi-politisi muda yang harus berakhir di Hotel Pordeo.
Dunia politik bukanlah dunia yang sesungguh nya kita nikmati. Banyak trik yang harus digarap jikalau kita ingin memperlihatkan wangsit atau gagasan. Putusan dalam politik, tidak hanya bersifat hitam-putih, tapi dibalik semua nya itu, selalu ada wilayah abu-abu nya. Itu alasannya nya, kalau kaum muda yang idealis ingin berkiprah di pentas politik, maka hal penting yang mesti dilakoni nya ialah membangun kepercayaan diri yang tegar sekaligus juga yakin atas apa-apa yang bakal digeluti nya.
Tidak selama nya kaum muda yang terjun ke dunia politik cukup pantas untuk diteladani. Sebut saja, nama Nazarudin dan Angelina Sondakh. Ke dua orang yang sempat ngantor di Senayan selaku Anggota dewan perwakilan rakyat dari Partai Demokrat ini dikenal sebagai politisi muda yang cukup beken di zaman nya. Ke dua nya juga sanggup disebut sebagai kaum muda yang berkiprah di dunia politik. Sayang dalam perjalanan nya, mereka terjebak oleh sikap korup yang mengakibatkan ke dua nya harus berujung menjalani kehidupan di dalam bui.
Salam,
COURTESY : https://www.facebook.com/notes/suara-rakyat/kaum-muda-dan-politik/10153370694360487
0 Response to "Kaum Muda Dan Politik"
Post a Comment